The Prelude

Di dunia yang semakin kacau ini yang disebbkan oleh banyaknya kemunculan monster-monster, dan berbagai jenis siluman. Pada awalnya para monster dan siluman tersebut memburu manusia di malam hari, Namun sekarang disiang haripun mereka juga berburu. Setelah sekian lama akhirnya salah seorang yang memberanikan diri untuk melawan dan membasmi para monster tersebut dan akhirnya ia membentuk sebuah organisasi yang dikenal sebagai Battle Spirit.

Tampaklah seorang laki-laki dengan jubah putihnya yang dibelakangnya terselip sebuah katanya. Ia adalah Kazuhiko Ia dikenal sebagai sang pembasmi. Ia berjalan mondar mandir disekitar gedung yang bertahtakan emas tersebut. ia mulai melirik jam dinding seakan-akan menunggu seseorang. "Semoga saja mereka bisa datang tepat waktu", kata Kazuhiko pelan. Ia terlihat mulai panik karena temannya tak kunjung datang.

Pertamax!
Drap drap drap, langkah kaki menderu di setiap tanah yang dipijak kaki tersebut.
Tampaklah seorang dengan jubah hitam bercorak awan merah yang sedang berlari dengan sangat kencang menuju arah utara yang tak lain adalah Itachi. Dia termasuk sebagai pembasmi yang menjadi partner Kazuhiko. "Semoga aku tidak terlambat" gumamnya sambil berlari.

"bagaimana ini, mengapa mereka belum datang? mudah-mudahan saja mereka selamat dan tidak terhalang di perjalanan.", gumam Kazuhiko.

"Tap, Tap, Tap" Takiya berlari dengan cepatnya menuju ke arah Kazuhiko dan Itachi
"Haah, haah" Takiya ngos-ngosan.
"eh, maaf aku terlambat, dan mana yang lainnya? apa-kah baru kita berdua saja yang datang?" tanya Takiya kepada Itachi.

Mendengar suara langkah kaki yang samar-samar dari kejauhan semakin lama semakin mendekat membuat Kazuhiko langsung memalingkan wajahnya ke belakang. Ternyata disana Itachi dan Takiya Sahabatnya telah datang. "Syukur mereka telah datang, semoga saja tidak terjadi sesuatu yang negatif pada mereka dan mereka membawa kabar yang menggembirakan.", kata Kazuhiko dalam hati.

"Hoii.... Kalian berdua, bagaimana keadaan kalian.", teriak Kazuhiko memanggil mereka.

Itachi datang menghampiri Kazuhiko dengan napas yang terengah-engah. "Hah,hah, maaf menunggumu lama, Kazuhiko, sampai saat ini belum ada sesuatu yang mencurigakan terjadi" kata Itachi kepada Kazuhiko. "Bagaimana denganmu? Takiya? Apa ada sesuatu?" kata Itachi kepada Takiya saat dia baru saja mengkampiri mereka berdua.

"ng.. tidak ada apa-apa" jawab Takiya kepada Itachi.

Mendengar suara Kazuhiko, Takiya pun menjawab "ah, aku baik-baik saja Kazuhiko!" dengan nada yang agak keras

"sudahlah, acara bertanya kabar kurasa sudah cukup!,"kata Itachi agak emosi.
"jadi, apa yang akan kita lakukan,Kazuhiko? apa akan membasmi monster? kejahatan? cepat katakan!" kata Itachi tak sabaran

"Syukurlah kalian baik-baik saja", kata Kazuhiko. "aku mendengar kabar kalau di daerah plate west land para zombie mulai berdatangan. bagaimana kalau kita mulai dari sana saja. kita harus membantu para penduduk di sana karena mereka sangat memerlukan bantuan kita. jika kalian setuju nanti sore kita akan berangkat.", kata kazuhiko dengan muka yang serius.

"sore? um, lebih baik jangan, mengapa? mungkin saja mereka sedang menati mangsa di sore hari, lebih baik pagi subuh atau tengah malam, kita harus bersiap dulu untuk melawan mereka, gimana?"tanya Itachi

"Aku memilih sore hari karena, bukan tanpa alsan. Memang benar katamu Itachi, mereka pasti akan datang mencari mangsa mulai saat matahari terbenam. Jadi kita tidak perlu lagi mencari mereka sehingga kita bisa langsung mencari mereka. Jika kita memaksa untuk masuk ke sarang mereka, di sana pasti akan banyak perangkap, mereka bukan zombie yang bod0h. Jika kita berangkat subuh besok pagi atau tengah malam maka kita akan terlambat, malah keburu penduduk di sana akan banyak yang menjadi korban.", kata kazuhiko menjelaskan. "Bagaimana menurutmu Takiya?", tanya Kazuhiko pada Takiya.

"huh, ya sudah, terserah kau saja, Kazu." Itachi mengalah. "Jadi kita akan mulai dari mana?" tanya Itachi

"Baiklah kalau begitu, Mari sekarang kita bersiap-siap dulu.", kata Kazuhiko. "Walaupun kita cuma bertiga, kita pasti bisa melakukannya.", sambung Kazuhiko dengan optimis.

"ya sudah ayo pergi, nanti ada monster lagi, aku benci kalau datang di saat-saat yang tidak diinginkan seperti ini. ayo." ajak Itachi lalu melesat pergi. tapi dia melihat sekilas bayangan hitam di belakangnya.
'a-apa itu tadi?' kata inner Itachi.

Ternyata bayangan hitam itu adalah Ryuga dia adalah seorang pengembara,memakai jubah hitam dan memakai baret warna merah

Itachi yang masih curiga akan bayangan itu bertanya kepada Kazuhiko dan Takiya. "Hei, apa kalian lihat sesuatu? apa ada yang mengikuti kita?" tanya Itachi sambil celinguk kekiri dan ke kanan tapi nyatanya bayangan itu sudah hilang.

"Tenang saja Itachi dia bukan musuh kita, aku bisa merasakan auranya. Semoga kita beruntung dan mendapatkan rekan baru dalam perjalanan kita", kata Kazuhiko sambil terus melangkah.

Quote :

"Bagaimana menurutmu Takiya?", tanya Kazuhiko pada Takiya.

"aku sih, terserah saja" angguk Takiya.
~~
"baik-lah, ayo kita mulai petualangan ini" nampak Takiya sangat bersemangat.

"Tunggu !!!!" Teriak kiran dari belakang.

"Maafkan aku, dibalik sana, aku sengaja medengar apa yang kalian bicarakan, jika boleh, aku ingin ikut dengan kalian,...???"

"Aku ingin membalasakan apa yang telah diperbuat oleh mereka padaku saat itu" Jelas Kiran

Kiran Jhanggiani wrote:

"Tunggu !!!!" Teriak kiran dari belakang.

"Maafkan aku, dibalik sana, aku sengaja medengar apa yang kalian bicarakan, jika boleh, aku ingin ikut dengan kalian,...???"

"Aku ingin membalasakan apa yang telah diperbuat oleh mereka padaku saat itu" Jelas Kiran

Kazuhiko yang terkejut mendengar suara teriakan dari belakangnya tiba-tiba berhenti sejenak. "Semoga saja dia bukan musuh, tetapi aku harus tetap waspada", kata Kazuhiko dalam hati. "Kau siapa dan dari mana?", tanya Kazuhiko dengan waspada kepada seorang cewek yang tiba-tiba berteriak di belakang rombongannya.

"Tap, tap, tap" Suara langkah kecil kiran yang sedang menuju rombongan didepannya.

"Maaf telah mengejutkan kalian, aku bukan musuh kalian, tujuanku sama dengan kalian, jadi apa boleh aku ikut dengan kalian ?"

"Sebelumnya, perkenalkan, namaku Kiran Jhanggiani, orang-orang didesaku biasa memanggilku Kiran, aku berasal dari sebuah desa kecil dibalik gunung sana" Jelas Kiran terhadap beberapa pemuda didepannya itu.

"Hmmm, Kiran yah...", Gumam Kazuhiko. "Aku ingin membalasakan apa yang telah diperbuat oleh mereka padaku saat itu., memangnya apa yang telah terjadi padamu sebelumnya?", Tannya Kazuhiko kepada gadis yang baru saja dilihatnya itu.

"hmmmm" hembusan nafas ringan

"kajadian itu terjadi saat usiaku masih 7thun, seluruh isi beserta penduduk desaku telah diporak porandakan oleh para monster, para penduduk dibantai habis oleh sekawanan monster tersebut, ayahku yg mencoba melindungiku mencoba melawan para monster tersebut, sehingga aku beserta ibuku berhasil lari dari kejaran para monster tersebut, aku hanya bisa menangis melihat tubuh ibuku yg bercucuran darah, aku berusaha melakukan segala cara untuk mengobati luka ibu, namun apa daya, darahnya tak mau berhenti, ibuku pingsan serta menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuanku, keesokan harinya, aku memutuskan untuk kembali ke desa, namun yg aku lihat hanya berupa reruntuhan bangunan rumah dengan sisa-sisa api yg tersisa, aku berteriak kesal, marah, despresi berat aku alami, sejak saat itu aku bertekad akan membinasakan para monster-monster itu di muka bumi ini". jelas kiran kepada pria didepanya tersebut,

"sebelumnya, siapa nama kalian,...???" tanya kiran kepada beberapa pria didepannya dan berharap menemukan kawan baru yg bertujuan sama dengannya.

Mendengar cerita Kiran, air muka Kazuhiko sedikit berubah. Ia teringat kembali tentang masa kecilnya, disaat semua keluarga dan warga kmpungnya dibabat habis oleh para monster yang ganas. Ia hanya dapat terdiam disaat semuanya menjadi santapan monster-monster yang kelaparan. "Hmm... Dirimu tak jauh beda denganku Kiran. Jika kau ingin ikut dengan kami ambillah pisau ini untuk melindungi dirimu, karena kita akan menghadapi bahaya yang besar.", kata Kazuhiko sambil tersenyum. "Oh ya aku hampir lupa, Perkenalkan namaku Kazuhiko dan dua orang ini adalah rekanku, Itachi dan Takiya... ", Kazuhiko melanjutkan perkataannya sambil tersenyum tipis.

"terima kasih, akan kusimpan ini baik-baik, jadi, tujuan pertama kita hendak kemana kazuhiko,..??" tanya kiran seraya tangannya menggapai pisau yg diberikan oleh kazuhiko.

"mengenai bayangan tadi, aku sedikit khawatir, sepertinya ada mata-mata yg mengintai kita, kuharap dugaanku ini salah" jelas kiran.